Thursday 13 October 2016

Hipertensi 2



Penyakit Darah Rendah (Hipotensi)
Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang turun dibawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg. Telah dijelaskan pada artikel sebelumnya (Penyakit darah tinggi) bahwa nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG.
Namun demikian, beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan darah (tensi) berkisar 110/90 mmHg atau bahkan 100/80 mmHg akan tetapi mereka tidak/belum atau jarang menampakkan beberapa keluhan berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa saja dalam aktivitas kesehariannya. Apabila kondisi itu terus berlanjut, didukung dengan beberapa faktor yang memungkinkan memicu menurunnya tekanan darah yang signifikan seperti keringat dan berkemih banyak namun kurang minum, kurang tidur atau kurang istirahat (lelah dengan aktivitas berlebihan) serta haid dengan perdarahan berlebihan (abnormal) maka tekanan darah akan mencapai ambang rendah (hipotensi) 90/60 mmHg.
·  Tanda dan Gejala Tekanan Darah Rendah
Seseorang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (kunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga, bahkan mengalami pingsan yang berulang.
Pada pemeriksaan secara umum detak/denyut nadi teraba lemah, penderita tampak pucat, hal ini disebabkan suplai darah yang tidak maksimum keseluruh jaringan tubuh.
·  Penyebab Penyakit Darah Rendah
Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa terjadinya penurunan tensi darah, hal ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
- Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah. Seseorang yang memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka berdampak pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ tubuh.
- Volume (jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang hebat (luka sobek,haid berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan.
- Kapasitas pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) menyebabkan menurunnya tekanan darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).
·  Penanganan dan Pengobatan Darah Rendah

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan darah renda (hipotensi), diantaranya :
- Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat
- Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam
- Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala
- Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis
- Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu dokter hanya akan memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan bagi penderita.
Mengenai image masyarakat yang sebagian besar berpikir bahwa dengan mengkonsumsi daging kambing bagi penderita hipotensi dapat meningkatkan tensi darah sebenarnya belum jelas, Namun dibenarkan kalau hal itu akan meningkatkan kandungan haemoglobin (Hb) dalam darah. Sekali lagi harus dipahami bahwa tekanan darah rendah artinya suplai darah tidak maksimal keseluruh bagian tubuh. Haemoglobin (Hb) rendah adalah berarti bahwa kandungan Hb sebagai zat pengikat oxygen dalam darah memiliki kadar rendah yang akibatnya penderita bisa pucat (anemia), pusing (oxygen yang di angkut/suplai darah ke otak kurang), merasa cepat lelah dan sebagainya.
Dalam kasus Hipotensi yang benar-benar diperlukan pemberian obat, biasanya ada beberapa jenis obat yang biasa dipakai seperti fludrocortisone, midodrine, pyridostigmine, nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), caffeine dan erythropoietin.


Penyebab Hipotensi
Dapat dilihat di dalam tabel
Perubahan Dalam Mekanisme Kompensasi
Penyebab
Curah jantung berkurang
Irama jantung abnormal
Kerusakan, hilangnya atau kelainan fungsi otot jantung
Penyakit katup jantung
Emboli pulmoner
Volume darah berkurang
Perdarahan hebat
Diare
Keringat berlebihan
Berkemih berlebihan
Meningkatnya kapasitas pembuluh darah
Syok septik
Pemaparan oleh panas
Diare
Obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE)

Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan tekanan darah, di antaranya adalah :
1.        Menurunnya kemampuan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Hal ini dapat disebabkan akibat kelainan/penyakit jantung uang mengakibatkan irama jantung abnormal, rusak, kelainan funsgi otot jantung, atau penyakit katub jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya, semakin tinggi tekanan darah.
2.        Volume (jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh pendarahan yang hebat (luka sobek, haid berlebihan/abnormal,dll), diare yang tak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan.
3.        Adanya tahanan perifer (dinding pembuluh darah tepi). Semakin lebar diameter pembuluh adarah, tahanan perifer dinding pembuluh darah semakin kecil, sehingga tekanan darah semakin rendah. Hal ini bisa terjadi akibat pemanasan panas, diare, obat-obatan vasodilator (yang memperlebar pembuluh darah).
4.        Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah. Seseorang yang memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka berdampak pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ tubuh.
5.        Kapasitas pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) menyebabkan menurunnya tekanan darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).
6.        Efek samping obat seperti alkohol, anxiolytic, beberapa antidepresan, diuretik, obat-obatan untuk tekanan darah tinggi dan penyakit jantung koroner, analgesik.
7.        Masalah jantung seperti perubahan irama jantung (aritmia), serangan jantung, gagal jantung.
8.        Kejutan emosional, misalnya syok yang disebabkan oleh infeksi yang parah, stroke, anafilaksis (reaksi alergi yang mengancam nyawa dan trauma hebat.
9.        Diabetes tingkat lanjut
10.    Dehidrasi karena kurang minum, demam, diare hebat dan muntah.
11.    Mengonsumsi obat tekanan darah tinggi, obat jantung, antidepresi, obat disfungsi ereksi, atau obat untuk parkinson. Penggunaan obat diuretik secara berlebihan, misalnya pil pelangsing.
12.    Mengalami anemia, infeksi berat, gangguan jantung, gangguan sistem saraf pusat, gangguan endokrin (termasuk hipotiroid, hipertiroid, diabetes, dan kadar gula darah rendah).
13.    Terlalu lama terpapar udara panas, kehamilan, terlalu lama berbaring karena sakit, usia makin tua.
14.    Pendarahaan yang hebat sehingga menyebabkan jumlah darah berkurang, diare yang tidak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil
15.    berkemih berlebihan juga menjadi faktor terjadinya penurunan tensi darah.
16.    Pelebaran pembuluh darah juga mampu menyebabkan turunnya tekanan darah. Situasi ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obatan vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).

B.            Gejala Hipotensi
Seseorang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (kunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga , bahkan mengalami pingsan yang berulang. Pada pemeriksaan secara umum detak/denyut nadi teraba lemah, penderita tampak pucat, hal ini disebabkan suplai darah yang tidak maksimum keseluruh jaringan tubuh.
                        Selain itu ada beberapa gejala lain dari hipotensi sebagai berikut.
• Nyeri dada
• Napas pendek
• Denyut jantung ireguler
• Demam
• Batuk berdahak
• Diare
• Muntah
• Penurunan kesadaran.

C.           Pencegahan Penyakit Hipotensi
1.        Waktu dialisis
Dialisis dilakukan lebih perlahan, dialisis yang lebih lama seringkali dapat mengatasi episode hipotensi pada hemodialis tetapi ini tidak disukai penderita, sehingga penderita memerlukan edukasi.
2.        Pengurangan natrium bertahap
Ini dapat digunakan untuk meminimalisir symptom dari hipotensi dengan optimalisasi pengisian ulang vaskuler. Natrium dialisat di sel pada kadar tinggi (155 mmol/l), selama jam pertama atau kedua dan selanjutnya setiap tahap diturunkan sampai jam ketigga. Upaya ini berdasarkan penelitian dapat mengurangi kejadian hipotensi, tetapi sering menyebabkan rasa haus pada penderita dan dapat meningkatkan asupan cairan (kontra produktif) karena konsumsi garam. Mungkin ini bermanfaat pada beberapa penderita, tetapi harus dilakukan secara hati – hati.
3.        Ultrafiltrasi secara bertahap dan dialisis isovolemik
Usaha ini dapat menolong penderita mencapai berat keringnya (dry weight) tanpa terjadi hipotensi tetapi cenderung kurang efektif dibandingkan dengan pengurangan natrium secara bertahap. Ultrafiltrasi mulanya dilakukan tanpa dialisis selama jam pertama atau kedua, pastikan hilangnya cairan terjadi saat urea plasma dan konsentrasi natrium paling tinggi dan biarkan pengisian cepat pada vaskuler. Dialisis selanjutnya dilakukan dengan ultrafiltrasi minimal dan cenderung untuk ditingkatkan pada dialisis selanjutnya..
4.        Pengaturan suhu
Suhu penderita dijaga tetap 0.5 °C dibawah normal dengan mengurangi suhu dialisat. Ini penting untuk meningkatkan vasokonstriksi kutaneus, yang dapat menolong penderita memelihara tekanan darah selama dialisis, ini sangat efektif dalam mencegah hipotensi. Ghasemi et al., membuktikan ppenurunan suhu dialisat dari 370C menjadi 350C dapat menurunkan kejadian hipotensi selama hemodialisis.
5.        Carnitine
Ada beberapa penelitian yang menunjukan bahwa definisiensi carnitine berperan pada kejadian hipotensi selama hemodialisis juga pada kelelahan otot. Kordiomiopati dan anemia. Pada beberapa penderita kondisi ini dapat diatasi dengan pemberian terapi reguler carnitine intravena.
6.        Pertimbangkan penggunaan monitor volume darah
7.        Gunakan mesin dialisis dengan alat control ultrafiltrasi
8.        Pertimbangkan pemberian agonis alfa adrenergic Midodrine sebelum tindakan dialisis.
9.        Gunakan dialisat bikarbonat
10.    Tingkatkan hematokrit diatas 33%
11.    Jangan berikan makanan tau glukosa oral selama dialisis pada pasien yang sering mengalami hipotensi.

D.           Pengobatan / Penanganan Penyakit Hipotensi
Hipotensi pada orang sehat yang tidak menimbulkan masalah biasanya tidak memerlukan perawatan. Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala tekanan darah rendah, Anda mungkin memerlukan pengobatan, yang tergantung pada penyebabnya.Jika hipotensi ortostatik disebabkan oleh obat-obatan, dokter Anda dapat mengubah dosis atau memberikan obat yang berbeda. Jangan berhenti minum obat sebelum berkonsultasi dengan dokter. Pengobatan lain untuk hipotensi ortostatik termasuk penambahan cairan untuk mengobati dehidrasi atau memakai selang elastis untuk meningkatkan tekanan darah di bagian bawah tubuh. Mereka yang menderita hipotensi jenis NMH harus menghindari pemicu, seperti berdiri untuk waktu yang lama. Pengobatan lain melibatkan banyak minum cairan dan meningkatkan jumlah garam dalam makanan. (Pengobatan ini harus atas rekomendasi dokter karena terlalu banyak garam juga dapat berbahaya bagi kesehatan).Hipotensi akut yang disebabkan oleh syok adalah kedaruratan medis. Anda mungkin akan diberi transfusi darah intravena, obat-obatan untuk meningkatkan tekanan darah dan kekuatan jantung, serta obat lainnya seperti antibiotik.
Selain  hal diatas juga terdapat cara-cara penganan Hipotensi sebagai berikut.
• Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat
• Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala
• Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis
• Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu dokter hanya akan memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan bagi penderita.
• Perbanyak garam. Bagi penderita tekanan darah rendah, hal ini bisa bermanfaat. Namun karena kelebihan sodium bisa bisa menyebabkan gagal jantung, khususnya pada orang dewasa, pastikan berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Jika dokter Anda menganjurkan menambah asupan sodium tapi Anda tidak suka banyak garam, cobalah menggunakan kecap alami.
• Kurangi alkohol. Alkohol membuat Anda dehidrasi dan menurunkan tekanan darah, bahkan jika diminum dalam jumlah sedang. Sedang air mengatasi dehidrasi dan meningkatkan volume darah.
• Ikuti pola diet sehat. Dapatkan semua nutrisi yang Anda perlukan dengan fokus pada beragam makanan, termasuk whole grain, buah-buahan, sayuran, ayam tanpa kulit dan ikan.
• Ubah posisi tubuh secara perlahan. Anda bisa mengurangi pusing saat berdiri dengan cara berdiri perlahan. Sebelum bangun dari tempat tidur di pagi hari, tarik nafas dalam-dalam selama beberapa menit kemudian duduk perlahan sebelum berdiri. Untuk melawan efek gravitasi, cobalah tidur dengan sedikit mempertinggi kepala tempat tidur Anda. Jika mulai mengalami gejala saat berdiri, silangkan paha Anda dalam posisi seperti gunting dan tekan, atau letakkan salah satu kaki di pinggir kursi dan condongkan badan ke depan sejauh mungkin. Gerakan ini mendorong darah bergerak dari kaki ke jantung Anda.
• Makan porsi kecil dan konsumsi makanan rendah karbohidrat. Untuk mencegah penurunan tekanan darah drastis setelah makan, konsumsilah makanan dalam porsi kecil beberapa kali sehari. Selain itu, batasi makanan tinggi karbohidrat seperti kentang, nasi, pasta dan roti.
• Kenakan stocking yang bisa menekan (compression stocking). Stocking elastis yang umum digunakan untuk meredakan rasa sakit dan pembengkakan pembuluh darah vena bisa membantu mengurangi penumpukan darah di kaki Anda. (*/OL-08)


Penyakit Darah Rendah (Hipotensi)

Posted by amoled pada Juli 11, 2010
Penyakit darah rendah atau Hipotensi (Hypotension) adalah suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang turun dibawah angka normal, yaitu mencapai nilai rendah 90/60 mmHg. Telah dijelaskan pada artikel sebelumnya (Penyakit darah tinggi) bahwa nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah 120/80 mmHG.
Namun demikian, beberapa orang mungkin memiliki nilai tekanan darah (tensi) berkisar 110/90 mmHg atau bahkan 100/80 mmHg akan tetapi mereka tidak/belum atau jarang menampakkan beberapa keluhan berarti, sehingga hal itu dirasakan biasa saja dalam aktivitas kesehariannya. Apabila kondisi itu terus berlanjut, didukung dengan beberapa faktor yang memungkinkan memicu menurunnya tekanan darah yang signifikan seperti keringat dan berkemih banyak namun kurang minum, kurang tidur atau kurang istirahat (lelah dengan aktivitas berlebihan) serta haid dengan perdarahan berlebihan (abnormal) maka tekanan darah akan mencapai ambang rendah (hipotensi) 90/60 mmHg.
# Tanda dan Gejala Tekanan Darah Rendah
Seseorang yang mengalami tekanan darah rendah umumnya akan mengeluhkan keadaan sering pusing, sering menguap, penglihatan terkadang dirasakan kurang jelas (kunang-kunang) terutama sehabis duduk lama lalu berjalan, keringat dingin, merasa cepat lelah tak bertenaga, bahkan mengalami pingsan yang berulang.
Pada pemeriksaan secara umum detak/denyut nadi teraba lemah, penderita tampak pucat, hal ini disebabkan suplai darah yang tidak maksimum keseluruh jaringan tubuh.
# Penyebab Penyakit Darah Rendah
Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa terjadinya penurunan tensi darah, hal ini dapat dikategorikan sebagai berikut:
- Kurangnya pemompaan darah dari jantung. Semakin banyak darah yang dipompa dari jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung), semakin tinggi tekanan darah. Seseorang yang memiliki kelainan/penyakit jantung yang mengakibatkan irama jantung abnormal, kerusakan atau kelainan fungsi otot jantung, penyakit katup jantung maka berdampak pada berkurangnya pemompaan darah (curah jantung) keseluruh organ tubuh.
- Volume (jumlah) darah berkurang. Hal ini dapat disebabkan oleh perdarahan yang hebat (luka sobek,haid berlebihan/abnormal), diare yang tak cepat teratasi, keringat berlebihan, buang air kecil atau berkemih berlebihan.
- Kapasitas pembuluh darah. Pelebaran pembuluh darah (dilatasi) menyebabkan menurunnya tekanan darah, hal ini biasanya sebagai dampak dari syok septik, pemaparan oleh panas, diare, obat-obat vasodilator (nitrat, penghambat kalsium, penghambat ACE).
# Penanganan dan Pengobatan Darah Rendah
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kondisi tekanan darah renda (hipotensi), diantaranya :
- Minum air putih dalam jumlah yang cukup banyak antara 8 hingga 10 gelas per hari, sesekali minum kopi agar memacu peningkatan degup jantung sehingga tekanan darah akan meningkat
- Mengkonsumsi makanan yang cukup mengandung kadar garam
- Berolah raga teratur seperti berjalan pagi selama 30 menit, minimal 3x seminggu dapat membantu mengurangi timbulnya gejala
- Pada wanita dianjurkan untuk mengenakan stocking yang elastis
- Pemberian obat-obatan (meningkatkan darah) hanya dilakukan apabila gejala hipotensi yang dirasakan benar-benar mengganggu aktivitas keseharian, selain itu dokter hanya akan memberikan vitamin (suport/placebo) serta beberapa saran yang dapat dilakukan bagi penderita.
Mengenai image masyarakat yang sebagian besar berpikir bahwa dengan mengkonsumsi daging kambing bagi penderita hipotensi dapat meningkatkan tensi darah sebenarnya belum jelas, Namun dibenarkan kalau hal itu akan meningkatkan kandungan haemoglobin (Hb) dalam darah. Sekali lagi harus dipahami bahwa tekanan darah rendah artinya suplai darah tidak maksimal keseluruh bagian tubuh. Haemoglobin (Hb) rendah adalah berarti bahwa kandungan Hb sebagai zat pengikat oxygen dalam darah memiliki kadar rendah yang akibatnya penderita bisa pucat (anemia), pusing (oxygen yang di angkut/suplai darah ke otak kurang), merasa cepat lelah dan sebagainya.
Dalam kasus Hipotensi yang benar-benar diperlukan pemberian obat, biasanya ada beberapa jenis obat yang biasa dipakai seperti fludrocortisone, midodrine, pyridostigmine, nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs), caffeine dan erythropoietin.

No comments:

Post a Comment